Jumat, 19 Juni 2009

Cerita Kang RUDI

Pendakian Gunung Sunda :

Pendakian gunung sunda merupakan yang bermakna bagi ku karna di pendakian itu aku merasakan kebesaran Allah.selain itu pendakian itu hamper saja ku tak bisa melanjutkan pendakian karna semalaman ku gak tidur,hingga di pendakian aku menyusahkan Pembina dan kawan – kawan. Saat sampai ¾ gunung sunda kita melihat banyak orang yang jiarah ke gunung sunda dan kita semua menginap di sana selama 3 hari. Hari ke 4 kami turun melewati jalur yang tidak sesuai dengan jalur pertama kami pendakian karna Pembina ungun kita bisa buka jalan sendiri untuk turun. Setelah beberapa kita jalan kita merasa tersesat dan semuanya hamper panic dan rasa kebersamaan pun mulai tumbuh dan alhamdulillah atas kebesaran allah kita bisa menemukan jalan menuju curug cijalu dan setelah kami nyampe di curug cijalu kami menginap 1 hari lalu kita pindah ke curug cilamaya. Nah….

Disanalah kenagan yang tak kan terlupakan karma kita di suruh survipal dan yang paling berkenang adalah saat aku di coba oleh Pembina,sama makanan aku bisa menahan tapi saat aku di coba oleh oleh sebuah minuman aku sangat tak bisa tahan,Selain itu juga ada satu lagi sebelum kita pulang kita di suruh untuk memakan pisang mentah karna kita pun merasa bahwa pisang itu bukan milik kita juga bukan kita yang menanamnya karna pisang itu mubajir untukdi buang. Setelah itu pun kami pulang kerumah masing – masing.

Pendakian Gunung Burangrang :

Pendakian gunung Burangrang merupakan pendakian yang kurang berkesan karna hari pertama nginep di cipulus kita udah di tinggal oleh Pembina karna ia telah di tunggu oleh keluarganya di rumah jadi ia gak bisa ikut nginep pada hari pertama dan ia bisa ikut besoknya,dan ketua kami tak bisa ikut dan hamya bisa mengantar kami sampai di cipulus saja dan setelah Pembina dan ketua pulang kita mendapat cobaan karna di sana merupakan tempat wisata kita disuruh bayar oleh petugas. Pagi harinya kami sudah siap mendaki sambil menunggu Pembina pada saat pendakian kami menumui jalan yang tidak dapat kami lewati oleh kami ,kemudian kami turun di pertengahan jalan kami kehujanan Pembina menanyakan apakah kita akan turun ???

Lalu kami memutuskan untuk turun setelah hujan reda karna tempat itu jauh dari air. Setelah sampai di bawah kita buat bipak tapi disana ada yang sangat saya kecewa karna Pembina saya mengira kami sudah bisa mandiri tanpa Pembina tapi ternyata kita belum mandiri tanpa Pembina setelah kita menginap kita besoknya siap – siap untuk pulang dan alhamdulillah kita semua sampe kerumah masing – masimg denagn sehat walafiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar